Misteri Gunung Lawu Ini Bikin Bulu Kuduk Merinding

1. Burung Jelmaan Kyai Jalak

Masyarakat di dekat Gunung Lawu maupun para pendaki percaya dengan adanya sosok Kyai Jalak. Konon Kyai Jalak menjelma menjadi seekor burung. Burung tersebut kemudian dikenal dengan nama burung Jalak. Menurut Yosi, burung ini akan menampakkan diri apabila pendaki Gunung Lawu berakhlak baik.

“Kalo nanti di sepanjang pendakian ketemu sama burung jalak, itu artinya kedatangan kita disambut. Nanti si burung Jalak itu sicbo online bakal ngikutin kita sepanjang pendakian. Pengalaman aku begitu,” kata Yosi bercerita pengalamannya. “Terus konon katanya kalau kesesat ikutin burung Jalak itu, nanti bakal ditunjukkin ke jalan utama,” sambungnya.

2. Jumlah Pendaki Jangan Ganjil

Misteri jumlah pendaki ganjil memang bukan hanya di Gunung Lawu. Di beberapa gunung lain juga dipercaya demikian. Konon jika jumlah pendaki ganjil ada yang menggenapkan dari makhluk lain. Aturan yang mengharuskan jumlah genap memang tidak tertulis, namun acap kali menjadi suatu keharusan bagi mereka yang akan melakukan pendakian.

Selain itu, Yosi juga menyebut ada misteri lain di Gunung Lawu, di antaranya kalau memiliki niat baik saat mendaki Gunung Lawu nanti akan dipermudah. Jika niatnya jelek, akan banyak rintangan yang dihadapinya.

“Terus di atas tuh ada sendang drajat, kaya sumber air itu. Mitosnya kalau kita minum air itu bakal awet muda. Terus sekarang gak boleh mendaki malam. Jadi, berangkat pagi kalo udah malam wajib buat berhenti,” bebernya.

3. Larangan Memakai Baju Hijau

Ada misteri lain di Gunung Lawu, yakni larangan memakai baju hijau. Konon jika mengenakan baju hijau Ratu Pantai Selatan akan menculiknya. Meski posisi Gunung Lawu dan Pantai Selatan berjauhan, tapi masyarakat setempat mempercayai misteri ini. Menggunakan baju hijau disebut menghina penghuni gunung. “Setau aku gak boleh pakai baju hijau pupus soalnya masih masuk daerah selatan,” ungkap Yosi.

4. Pasar Setan

Tidak jauh berbeda dengan Gunung Arjuno di Jawa Timur. Gunung Lawu juga punya misteri pasar setan. Jangan heran kalau terdengar suara-suara layaknya di pasar saat berada di Gunung Lawu, terutama jika lewat jalur Cetho. “Katanya di sana itu suasananya bakal rame, terus kita dianjurin buat ngelemparin uang koin kalau ngerasa ada yang manggil kita. Itu tandanya kaya kita ngelakuin jual beli di sana,” imbuh Yosi.

Biasanya sebelum melakukan perjalanan, para pendaki mendapat wejangan dari juru kunci. Salah satunya tidak menerima tawaran situs slot gacor atau barang yang dijual di lereng gunung. Konon yang menjual itu bukan seorang manusia. Melainkan penghuni Gunung Lawu yang berada di pasar setan itu.

5. Gunung yang Punya Nyawa

Konon Gunung Lawu dipercaya memiliki nyawa. Setiap perkataan yang terlontar dari lisan pendaki terdengar. Jika ada perkataan kasar atau bahkan tak senonoh, ada saja kejadian yang tak terduga untuk orang tersebut. Maka sudah sejatinya sebagai pendaki yang menjadi tamu untuk tetap menghargai dan menjaga sopan santun serta tatakrama yang baik.

“Kan ada beberapa orang yang hilang di Lawu terus gak ketemu kan, itu katanya mereka gak sopan kaya ngeremehin gitu,” tutur Yosi. Selain itu, tiap pendaki juga diwajibkan tetap melestarikan alam dengan tidak merusak dan meninggalkan sampah di tempat berkemah.